TERPUJILAH PARA BUDDHA, PARA BHODHISATTVA MAHASATTVA, SERTA PARA ARYA NAN BIJAKSANA..._/\_ NAMO BUDDHAYA _/\_


Hidup bukan untuk berharap, memohon, mengeluh.. Tapi hidup untuk berlatih, berusaha, berdoa dan teruslah berbuat baik.
Biarlah para mahluk suci menilai, melihat ketulusan dan keikhlasan dalam kebaikan yang kita lakukan. Selalu bersyukur saat para Buddha, Bodhisattva, Dewa, manusia atau mahluk suci lainnya memancarkan Welas Asih-nya kepada kita.

W E L C O M E ( E H I P A S S I K O )

Thursday 21 November 2013

TANYA JAWAB DALAI LAMA

Dalai Lama diwawancara Leonardo Boff, tokoh Teologi Pembebasan Amerika Latin.

Pertanyaannya :

“Agama apa yg terbaik?”

Dalai Lama menjawab sambil tersenyum, menatapku secara langsung, yang mengejutkanku, karena menyadari maksud jahat di balik pertanyaanku.
Beliau jawab :

”Agama yang paling baik adalah agama yang membawamu terdekat dengan Tuhan. Agama yang membuatmu menjadi orang yang lebih baik.”

Pertanyaan:

Untuk menutupi perasaan malu, karena jawaban yang sangat bijaksana, saya bertanya: “Apa yang membuat saya menjadi lebih baik?”

Beliau jawab:

“Apapun yang membuatmu lebih berwelas asih, lebih masuk akal, lebih terlepas, lebih mencintai, lebih memiliki rasa kemanusiaan, lebih bertanggung jawab, lebih etis. Agama yang melakukan semua itu terhadapmu adalah agama terbaik.”

Saya terdiam sejenak, mengagumi dan bahkan sekarang memikirkan jawabannya yang bijaksana dan tak terbantahkan:
”Saya tidak tertarik temanku, tentang agamamu atau apakah kamu beragama ataupun tidak.

Apa yang penting untukku adalah tingkah lakumu di hadapan rekan, keluarga, pekerjaan, komunitas anda dan di hadapan dunia. Ingatlah, bahwa semesta adalah gema dari tindakan dan pikiran kita.”

“Hukum aksi dan reaksi tidaklah semata-mata untuk ilmu alam. Akan tetapi juga hubungan antar manusia.
Jika saya bertindak dengan kebaikan, saya akan menerima kebaikan. Jika saya bertindak dengan kejahatan maka saya akan mendapatkan kejahatan.”

“Kamu akan selalu mendapatkan apa yang kamu inginkan untuk orang lain.
Menjadi bahagia bukanlah takdir. Akan tetapi adalah masalah pilihan.”


Akhirnya dia berkata :
“Berhati-hatilah akan pikiranmu karena mereka akan menjadi perkataan.
Berhati hatilah pada kata-katamu karena mereka akan menjadi tindakan.
Berhati-hatilah pada tindakanmu karena mereka akan menjadi kebiasaan.
Jagalah Kebiasaanmu karena mereka akan membentuk karaktermu.
Jaga Karaktermu, karena akan membentuk nasibmu, dan nasibmu adalah hidupmu…”


No comments:

Post a Comment