TERPUJILAH PARA BUDDHA, PARA BHODHISATTVA MAHASATTVA, SERTA PARA ARYA NAN BIJAKSANA..._/\_ NAMO BUDDHAYA _/\_


Hidup bukan untuk berharap, memohon, mengeluh.. Tapi hidup untuk berlatih, berusaha, berdoa dan teruslah berbuat baik.
Biarlah para mahluk suci menilai, melihat ketulusan dan keikhlasan dalam kebaikan yang kita lakukan. Selalu bersyukur saat para Buddha, Bodhisattva, Dewa, manusia atau mahluk suci lainnya memancarkan Welas Asih-nya kepada kita.

W E L C O M E ( E H I P A S S I K O )

Friday 22 November 2013

BODHISATTVA AVALOKITESVARA


Avalokittesvara adalah Bodhisattva pemancar berkah Maitri (Cinta Kasih) dan Karuna (kasih sayang) yang memiliki kebesaran yang tiada tara. Ia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menolong para Makhluk yang menderita di dunia ini. Banyak yang memujaNya, termasuk di Indonesia, umat Buddha sejak Wangsa Sailendra telah memujaNya, terbukti dengan adanya Candi Borobudur dan Mendut, dimana Candi Mendut terdapat Rupang (patung) Avalokittesvara Bodhisattva. Dalam kepercayaan jawa ia dikenal juga sebagai Dewi Sri, dikalangan kepercayaan Tionghoa ia dikenal sebagai Dewi Kwan Se Im Poo Sat.

Pemujanya banyak yang telah menerima berkahnya, tetapi diantaranya ada yang tidak tahu sama sekali tentang asal-usulNya, bahkan ada yang tidak mau mempersoalkanNya, yang penting bagi mereka dapat memujanya dan mohon pertolonganNya. Ada yang berpendapat Avalokittesvara Bodhisattva adalah Miau San Kung Cu dari legenda Cina. Pendapat ini adalah tidak benar.

Asal mula Avalokittesvara Bodhisattva.

Pada beberapa kalpa yang lalu, ada Pratyeka Buddha bernama : Saddharma Virya Tatagatha Buddha. Saat ia memasuki tingkat kesempurnaan mencapai tingkat kesucian Pratyeka Bodhi terdengar olehNya keluh kesah penderitaan para makhluk yang berasal/akibat dari hasil perbuatan/buah karma dari makhluk itu sendiri yang tidak baik. Saddharma Virya Tatagatha melihat bahwa pada dasarnya setiap makhluk memiliki benih ke-Buddha-an dan memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat kebuddhaan. Semua makhluk manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat ke- Buddha-an. Semua makhluk manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat Ke-Buddha-an, asalkan ia mau berjuang dengan melaksanakan Sad Paramita (Dana Paramita, Sila Paramita, Ksanti Paramita, Virya Paramita, Dhayana Paramita, Prajna Paramita).

Melihat kesunyataan ini, timbullah rasa belas kasihan dari Saddharma Virya Tatagatha dan ia bertekad dengan Maha Maitri Karuna (Kekuatan Cinta Kasih dan Kasih Sayang) Nya menolong para makhluk agar terbebas dari penderitaan dunia, Prasetya/Kaul diujarkan, saat itu juga di udara muncul para Buddha dan para Bodhisattva Mahasattva yang memuji kebesaran tekad dari saddharma Virya Tatagatha, sambil mengucapkan mantra “Maha Maitri Karuna Sahashera Bhujerah Sahashera Netra Dharani”.

Referensi: Kitab Suci “Maha Karuna Dharani Sutra” .

Mantra ini merupakan dasar pokok kekuatan dari saddharma Virya Tatagatha Buddha (kwan Im Poo Sat) dalam menolong para makhluk dari penderitaan dunia loka ini.

Jasa dan pahala Saddharma Virya Tatagatha Buddha tiada taranya, ia dengan memperhatikan dan menolong suara keluh kesah penderitaan makhluk di dunia ini, maka oleh Sakyamuni Buddha ia diberi nama: AVALOKITTESVARA BODHISATTVA dengan memperhatikan keluh kesah penderitaan para makhluk dan menolongnya). Pengertian ajaran dan kegaiban serta cara menolong Avalokittesvara Bodhisattva terdapat dalam kitab suci Saddharma Pundarika Sutra, bagian XXV tentang “AVALOKITTESVARA BODHISATTVA SAMANTHA-MUKHA PARIVARTA”

Sutra Avalokittesvara Bodhisattva Samantha-mukha Parivarta/Kitab Suci mengenai Kwan Se Im Poo Sat.

Bunyi Saddharma Pundarika Sutra bagian XXV ini antara lain adalah:
Waktu itu Akohayamati Bodhisattva Mahasattva bangkit dari tempat duduknya, dengan jubah terbuka bahu kananNya menyembah kepada Sang Buddha, seraya berkata: “Sang Tatagatha, apakah sebabnya sehingga Saddharma Virya Tatagatha disebut Avalokittesvara Bodhisattva?”

Sang Buddha memberikan penjelasan sebagai berikut: “Siswa pria yang berbudi, jikalau terdapat, para makhluk, ratusan, ribuan, laksaan, jutaan tiada taranya, menderita berbagai penderitaan, mendengar nama Avalokittesvara Bodhisattva segera memusatkan perhatiannya kepada nada suara tersebut: terbebaslah semua penderitaannya.

Penjelasan singkat:

Buddha adalah nama yang telah mencapai tingkat kesempurnaan, yang telah bebas dari segala penderitaan: dan yang dapat membimbing semua makhluk keluar dari roda samsara/alam penderitaan.
Buddha ada tiga jaman: dahulu, sekarang dan yang akan datang.

Buddha jaman dahulu banyaknya tiada terkira, yang umum dikenal ada 7 Buddha:

  1. Namo Bhagavate Dridadasurasenapraharanarajaya Tathagataya Arhate Samyaksambuddhaya.
  2. Namo Bhagavate Amitabhaya Tathagataya Arhate Samyaksambuddhaya.
  3. Namo Bhagavate Akshobyahya Tathagataya Arhate Samyaksambuddhaya.
  4. Namo Bhagavate Bhaishajaguru Tathagataya Arhate Samyaksambuddhaya.
  5. Namo Bhagavate Sampuspitasalendrarajaya Arhate Samyaksambuddhaya.
  6. Namo Bhagavate Sakyamunaye Tathagataya Arhate Samyaksambuddhaya.
  7. Namo Bhagavate Ratnakusumaketurajaya Tathagataya Arhate Samyaksambuddhaya.
Buddha jaman sekarang adalah Sakyamuni Buddha (Sidharta Gautama Buddha) atau lebih dikenal Dengan sebutan “Sang Buddha”,  Buddha yang akan datang disebut “Maitreya”.

“Siswa pria yang berbudi” artinya murid Sang Buddha yang mendengarkan dan melaksanakan Buddha Dharma dalam kehidupannya sehari-hari. (pria = jiwa besar, jadi bukanlah pengertian laki-laki).

“Jikalau terdapat para makhluk, ribuan, laksaan, jutaan tiada taranya” artinya jumlah para makhluk yang hidup pada 6 alam tumimbal lahir yaitu:

  1. Alam Dewa,
  2. Alam Asura,
  3. Alam Manusia,
  4. Alam Binatang,
  5. Alam Setan kelaparan
  6. Alam Neraka.
Setiap manusia sebelum ia memperoleh tingkat kesucian (kesempurnaan yang sejati) dalam penghidupannya. Setelah ia meninggal akan dilahirkan disalah satu 6 alam tumimbal lahir yang penuh penderitaan ketidak kekalan, hasil buah karma yang buruk, yang disebabkan oleh perbuatannya yang lalu.

"Mendengar nama Avalokittesvara Bodhisattva, dengan sujud hati memuja namaNya,  Avalokittesvara Bodhisattva segera memusatkan perhatiannya kepada nada suara tersebut artinya para penderita, baik akibat karma yang lalu maupun sekarang, asalkan dengan sujud hati (konsentrasi) memuja namanya, Avalokittesvara Bodhisattva akan menolong penderitaan makhluk itu."

“Terbebaslah semuanya” artinya terbebaslah/lenyaplah semua penderitaan yang dimohonkan/dimintakan oleh si penderita kepada Avalokittesvara Bodhisattva, timbulnya kebahagiaan.

Berkah memuja nama Avalokittesvara Bodhisattva:
Dari isi sabda Sang Buddha ini, dapat kita tarik kesimpulan bahwa Sang Buddha mengajarkan kepada umatNya untuk memuja nama Avalokittesvara Bodhisattva agar terbebas/tertolong dari penderitaan dunia. Timbul pertanyaan: apakah dengan hanya memuja saja nama Avalokittesvara Bodhisattva kita akan terbebas dari buah karma buruk?.

Kita hidup dialam manusia yang penuh dengan aneka macam percobaan dari kehidupan ini, baik yang menyenangkan dan tidak menyenangkan (yang dapat membuat diri kita lupa daratan, dendam, irihati maupun benci). Semua yang terjadi dalam kehidupan kita ini, semuanya adalah hasil dari pikiran kita yang lalu, yang dilakukan oleh ucapan, pikiran, dan badan.

Dengan ucapan, pikiran dan badan kita melakukan perbuatan jahat yang mengakibatkan karma buruk atau sebabnya penderitaan. Jika kita ingin bebas dari penderitaan, dariNya juga kita merubahnya, asalkan kita yakin: apa yang kita lakukan pasti dapat berubah, manis atau pun pahit, tergantung dari bentuk peruatan kita tersebut.

Dengan sujud hati dan memuja nama Avalokittesvara Bodhisattva, berarti kita selalu melakukan karma baik, karena: mulut menyebut/memuja namaNya, pikiran konsentrasi kepadanya dan badan bersujud kepadaNya. Terbebaslah/lenyaplah penderitaan.
Karenanya, kepada siapa yang selalu melaksanakan Dharma (ajaran) Nya dalam kehidupan sehari-hari, melaksanakan ibadah/kebaktian/sembahyang, puja bakti dan memuja nama para Buddha dan para Bodhisattva Mahasattva selalu berada didekatnya dan memberkahinya, ia akan memperoleh keadaan batin yang seimbang dan bersih, bebas dari rasa gelisah, jauh dari penyakit, rasa kekurangan dan kesusahan, bertambahnya karma baik, selalu sukses dalam kehidupan, yang akhirnya timbul kebahagiaan dan berkembangnya jiwa keBuddhaan bebas dari segala penderitaan.

Namo Avalokittesvara Bodhisattva”  “Segala Puji Dipersembahkan kepada Avalokittesvara Bodhisattva yang maha penolong”.

Sarva Buddha Bodhisattvabhaya Sukhiastu Bhavantute Semoga Tuhan Yang Maha Esa, Para Buddha dan Boddhisattva Mahasattva memberikan Berkah dan Kebahagiaan bagi Anda sekalian.


No comments:

Post a Comment