TERPUJILAH PARA BUDDHA, PARA BHODHISATTVA MAHASATTVA, SERTA PARA ARYA NAN BIJAKSANA..._/\_ NAMO BUDDHAYA _/\_


Hidup bukan untuk berharap, memohon, mengeluh.. Tapi hidup untuk berlatih, berusaha, berdoa dan teruslah berbuat baik.
Biarlah para mahluk suci menilai, melihat ketulusan dan keikhlasan dalam kebaikan yang kita lakukan. Selalu bersyukur saat para Buddha, Bodhisattva, Dewa, manusia atau mahluk suci lainnya memancarkan Welas Asih-nya kepada kita.

W E L C O M E ( E H I P A S S I K O )

Sunday 29 December 2013

Hwa Kong Hwa Pho – Dewa/i Perjodohan

Hwa Kong Hwa Pho – Dewa/i Perjodohan


Hua Gong {Hok Kian = Hwa Kong} adalah salah satu putra dari Pangeran Bun dan merupakan saudara muda Kaisar Bu Ong. Beliau hidup semasa dinasti Ciu Barat (1027-771 SM). Hwa Kong merupakan salah satu orang suci pada masa itu dengan panggilan Ciu Kong Tan.

Sebagai orang suci bijaksana beliau menyusun kitab-kitab peradaban. Misalnya Ciu Lee (kitab adat istiadat dinasti Ciu), yang berisi adat perkawinan & perkabungan. Ada juga kitab tafsir mimpi, firasat, dan lain-lain yang sampai detik ini masih menjadi rujukan berbagai kalangan.

Namun rakyat terutama menghormati beliau sebagai Dewata Pengikat Perjodohan. Pada hari ulang tahunnya para umat yang belum menikah mempersembahkan keranjang bunga (Hwa Lan) dengan harapan agar cepat memperoleh jodoh (enteng jodoh).

Hwa Kong biasa ditampilkan dengan kedua istrinya, yang pertama ( Twa Ma ) di sebelah kirinya, sedangkan yang bercengkerama dengan anak-anak kecil adalah istri keduanya ( Ji Ma ). Perlu ditambahkan dalam beberapa hal Khong Hu Cu menganggap Ciu Kong Tan sebagai guru spiritualnya.


No comments:

Post a Comment